Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Kali ini penulis akan berbagi tentang mendidik anak. Mendidik anak
sama artinya mendidik generasi penerus kita. Apabila salah dalam mendidik anak
maka generasi kita menjadi generasi yang rusak, begitupula sebaliknya apabila
kita baik dalam mendidik anak, maka anak kita akan menjadi generasi yang sholih,
generasi yang berakidah. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam
mendidik anak. Mulai anak itu berada dalam kandungan sampai kita meninggal. Oleh
karena itu kita selalu meminta kepada Allah agar mendapatkan keturunan yang
sholih sebagaimana dalam QS. al-Furqan: 74 sering kita berdoa ربّنا هب لنا من أزواجنا وذرّيتنا ”ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
isteri-isteri dan keturunan kami” generasi kami قرّة أعين “penyenang hati” dikala diberikan cobaan maupun kesenangan واجعلنا للمتقين إماما
“dan jadikanlah kami iman bagi orang-orang
yang bertakwa”.
Itu sebabnya Allah pesan benar-benar يأيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهلكم نارا hay
orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu, anak-anakmu,
isteri-isterimu dari api neraka. Bagaimana padamulanya kita mendidik mereka apa
yang dicontohkan pada al-Qur’an, orang-orang tua bijaksana yang diceritakan
dalam al-Qur’an kalau sudah berfikir dalam mendidik anak generasi yang akan
datang, pendidikan pertama yang ditanamkan dalam diri anaknya adalah persoalan
akidah. Diceritakan dalam QS. al-Baqarah: 133 ketika nabi Yaqub hendak
meninggal menanyakan kepada anak-anaknya إذ قال لبنيه ما تعبدون من بعدى “ketika ia
berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" nabi Ya’qub meyakinkan dengan menanyakan anak-anaknya setelah dia
meninggal apakah yang mereka sembah ما تعبدون من بعدى bukan ماتأكل من بعدى apa yang mereka makan
setelahku, berbeda dengan zaman sekarang orang tua tidak memikirkan apa yang
kamu sembah setelah aku tidak tetapi apa yang kamu makan setelah aku tiada. Maka
yang dicari adalah sekolah-sekolah yang munafik, yang tidak perduli apakah itu
merusak imannya, mematikan akidahnya, menghancurkan keyakinannya yang penting
ada jaminan masa depan bisa dapat lapangan kerja. Terus apa jawab anak nabi Ya’qub
قالوا نعبد إلهك وإله
ءابآئك إبراهيم وإسمعيل وإسحق إلها واحدا ونحن له مسلمون “mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya
tunduk patuh kepada-Nya".
Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk berdoa sebagaimana doa nabi
Ibrahim ربي هبلى من الصّالحين “ya Tuhanku jadikanlah keturunku menjadi
orang-orang yang berserah diri”, dan juga menjadi orang-orang yang selalu mendirikan
sholat sebagaimana dalam QS. Ibrahim: 40 ربّ اجعلنى مقيم الصلواة و من ذرّيّتى...الخ“ya Tuhanku,
jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap medirikan sholat”. Mendirikan sholat juga adalah salah satu
pokok terpenting dalam mendidikan anak dari usia dini مروا أولادكم بالصلاة perintahkan anakmu untuk melaksanakan sholat
disaat usia 7 tahun واضربوهم boleh dipukul kalau anak
sudah usia 10 tahun.
Tidak hanya itu saja anak-anak kita juga
dapat menjadi finah, musuh bagi kita
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا
لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ
وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا
وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar.” (at-Taghabun: 14-15)
“Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar.” (at-Taghabun: 14-15)
Intinya adalah dari penjelasan diatas jagalah anak-anak kita,
jangan sampai terjerumus kedalam api neraka karena apabila kita tidak dapat
menjaganya kitapun akan juga dimasukan kedalam neraka beserta keluarga kita يأيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهلكم نارا.
Mohon maaf apabila terjadi kesalah dalam kata-kata maupun penulisan, karena penulis juga masih belajar, dan mohon masukannya.
Mohon maaf apabila terjadi kesalah dalam kata-kata maupun penulisan, karena penulis juga masih belajar, dan mohon masukannya.