Saturday, March 9, 2013

Jangan Kau Siakan Waktu



(علّموا أولادكم السّباحة والرّماية وركوب الخيل) رواه عمر

Artinya: "Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah dan menunggah kuda" (diriwayatkan oleh umar)


Dari hadits di atas kita diajarkan oleh Rasulullah untuk berang, memanah dan menunggang kuda hadits ini berkaitan dengan kesehatan jasmani kita atau juga hadits ini terkait dengan olahraga untuk yang lebih tepatnya. Tapi hadits ini tidak sampai disitu saja pemahamannya.

Disini saya akan berbagi pengetahuan yang menurut saya penting bagi umat Muslim. Nabi Muhammad menyuruh kita untuk mengajarkan anak-anak kita berenang, mamanah dan menunggang kuda, ada nilai yang tersirat dalam hadits tersebut. Adapun nilai yang tersirat tersebut ialah:
  1. Berenang : Kita tau kalau berenang harus menggerakkan seluruh badan kita, hal inilah yang menyarankan kita untuk selalu bergerak, tidak hanya berdiam diri, kalau kita tidak bergerak maka kita akan tenggelam. Sama halnya dengan kehidupan kita, kalau kita ingin sukses janganlah berdiam diri menunggu rezeki, tapi kita harus berusaha untuk mencari. Memang rezeki telah diatur oleh Allah, tapi bagaimana cara kita mendapatkan rezeki itu kita sendirilah yang mencari cara. Contohnya jika ingin kenyang maka ada sesuatu yang kita kerjakan seperti memasak nasi, sayur dan lauk sampai menyuap nasi sampai kemulut. Itupun masih ada proses untuk kenyang. Begitu hidup, jangan sampai hidup itu statis atau hidup yang diam, tidak bergerak, tidak aktif, dan tidak mau menyesuaikan diri dengan zaman. Tapi hidup itu adalah dinamis yakni hidup penuh semangat dan tenaga sehingga dapat menyesuaikan dengan zaman.
  2. Memanah : Kita ketahui memanah ialah olahraga yang memerlukan konsentrasi tinggi untuk mengenai titik yang telah ditetapkan. Hidup inipun juga begitu memerlukan konsentrasi tinggi untuk tercapainya suatu titik tujuan yang kita inginkan. kalaupun konsentrasi kita buyar maka tujuan yang kita inginkan akan meleset jauh.
  3. Menunggang Kuda : Menunggang Kuda memerlukan keserasian antara penunggang dan kuda dan memerlukan keseimbangan. Kalau kita tidak menyerasikan dan menyeimbangkan kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat maka hidup ini bagaikan setitik debu, hidup akan sia-sia, tidak ada gunanya. Apa gunanya kita hidup kalaupun tidak menyeimbangkan kehidupan. Maka gunakanlah waktu yang telah Allah swt berikan kepada kita dengan sebenar benarnya untuk diisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain dan beribadah untuk kehidupan di akhirat kelak.

Emoticon Ini Tidak Untuk Komentar Lewat Facebook.Copas Kode Pada Komentar Mu....
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i:
:j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r:
:s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z: :ab:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Mohon maaf apabila terdapat komentar yang sesuai kriteria di bawah ini akan dihapus, demi kenyamanan bersama

1. Komentar berbau pornografi, sara, dan menyinggung.
2. Mencantumkan link hidup.
3. Mengandung SPAM.
4. Mempromosikan Iklan.

Terima kasih atas perhatiannya.