Kita
anak kampung yang baik. Kita tergolong tipe menantu idaman semua orangtua. Karena
itu kita sebenarnya juga punya potensi sebagai suami idaman setiap wanita.
Tapi, sayang seribu kali saying. Kita ditakdirkan bukan tipe idaman para gadis. Jadi,
tidak ada gunanya kita idaman calon mertua, tapi tidak dilirik gadis. Gadis-gadis
itu tergila-gila kepada pemuda-pemuda yang aktif di olahraga dan berlebel
bandel. Bukan pemuda pandai, rajin baca buku macam kita ini. Para gadis kengsem
dengan pemuda nyeni berambut panjang gaya punk rock. Buka pada yang
berambut rapi belah tepi. Mereka jatuh hati pada pemuda yang cool dan
anak band. Buka pada pemuda dengan IPK tinggi. Termehek-mehek pada pemuda gaul,
bukan yang serius merencanakan hidup. Pada pemuda kota, bukan pemuda kampung
macam kita ini. Ironis memang.
Tapi, janganlah kamu sendu dan sedih. Para gadis itu nanti akan menyesal. Mereka
salah pilih. Karena ternyata yang mereka taksir bukanlah kualitas suami idaman.
Pemuda-pemuda yang mereka gandrungi hanya menyenangkan di mata dan untuk
kebahagiaan sesaat, tapi belum tentu cocok untuk mendampingi hidup mereka. Tapi
kitalah, ya kita, yang sebetulnya berkualitas laki-laki tebaik. Kaitalah
manusia unggul.
Kita
seperti sedang menyamar. Sayang sekali mereka, para gadis itu, tidak tahu. Rugilah
mereka. It’s their loss, not ours,