- Impotensi
1.
Pengertian Impotensi
Impotensi atau Disfungsi
Ereksi adalah ketidakmampuan penis untuk ereksi atau
tegang atau penis tidak mampu mempertahankan ereksi ketika melakukan hubungan
suami istri. Nama lain dari impotensi adalah disfungsi ereksi. Lebih dari 50
persen pria yang menderita diabetes mempunyai keluhan impotensi tetapi hanya
sedikit yang melaporkannya kepada dokter.
2.
Penyebab
Impotensi
Penyebab impotensi ada dua, yakni factor fisik dan factor
psikologis. Kebanyakan penderita impotensi disebabkan oleh factor fisik yakni
akibat glukosa darah yang tinggi atau lamanya mengidap diabetes. Penyempitan
pembuluh darah yang timbul sebagai komplikasi kronis dari diabetes akan
menggangu aliran darah dari pembuluh darah besar untuk mengisi penis. Apabila
saraf juga mengalami kerusakan, maka tidak dapat menghantar impuls pengisian
darah ke dalam pembuluh darah kecil di dalam penis sehingga penis lemas dan
gagal untuk berereksi.
Timbulnya gangguan ereksi pada penderita diabetes dipengaruhi beberapa factor antara lain:
Timbulnya gangguan ereksi pada penderita diabetes dipengaruhi beberapa factor antara lain:
a.
Baik buruknya control glukosa darah
b.
Lamanya diabetes
c.
Hubungan dengan istri
d.
Penggunaan alcohol atau obat.
e.
Factor psikologis.
Factor psikologis meliputi rasa cemas, stress, takut ataupun
depresi yang sering dialami oleh pria yang menderita diabetes.
Beberapa obat juga bisa menimbulkan impotensi, misalnya obat antihipertensi atau beberapa obat penenang
Beberapa obat juga bisa menimbulkan impotensi, misalnya obat antihipertensi atau beberapa obat penenang
Penyebab
yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia; sedangkan
masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda, semakin bertambah
umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi,
meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan
akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria
berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.
- Kemandulan
1.
Pengertian Kemandulan
Kemandulan
berarti ketidakmampuan seseorang, baik pria maupun wanita untuk menghasilkan
keturunan. Kebalikannya adalah kesuburan, dimana kesuburan berarti kemampuan
seorang pria atau wanita untuk menghasilkan keturunan. Kesuburan pada seorang
pria secara umum dimulai semenjak masa pubertas sampai pada kematiannya, ia
akan mampu menghasilkan keturunan. Sedangkan pada seorang wanita ada
keterbatasannya, yakni dimulai semenjak masa pubertas sampai masa menopause
(berhentinya haid), yakni sekitar usia 45 tahun, sedangkan seorang wanita pada
rentang masa kesuburan itu masih dibatasi lagi pada masa-masa atau hari-hari
tertentu saja dia akan dapat menghasilkan keturunan bila mengadakan hubungan
badan. Pada setiap periode satu bulan atau satu siklus/daur haid antara 26 - 36
hari (berbeda pada setiap wanita) ia hanya memiliki kesempatan antara 5 - 9
hari untuk dapat hamil, bila pada hari-hari itu mengadakan hubungan seksual
dengan seorang pria. Masa antara 5 - 9 hari itulah yang sering disebut dengan
istilah masa subur.
2.
Penyebab
Kemandulan
Ada beberapa penyebab seorang pria
atau wanita menjadi tidak subur secara tetap atau mandul. Dan waktu
terjadinya pun bervariasi. Beberapa penyebab kemandulan antara lain karena
sengaja dibuat, karena kecelakaan, karena pengaruh obat anti hamil, pengaruh
minuman beralkohol atau karena kelainan biologis dan penyakit. Semua itu bisa
terjadi pada pria maupun wanita.
Penyebab
kemandulan secara buatan antara lain yakni cara-cara yang ditempuh dengan
penggunaan alat kontrasepsi atau juga melalui operasi. Penggunaan alat
kontrasepsi ini, terutama obat-obatan dapat membuat orang tidak subur secara
sementara. Yakni selama ia mengkonsumsi obat tersebut. Karena obat ini bekerja dengan
cara mempengaruhi hormon dan kelenjar tertentu, maka bila dilakukan secara
terus-menerus pada kondisi tubuh tertentu akan berakibat fatal juga yakni
pengeringan yang berlanjut yang artinya menjadi kemandulan yang bersifat tetap.
Sedangkan kemandulan buatan secara operasi yaitu cara-cara vertilisasi
atau vasektomi. Cara ini jelas bersifat kemandulan tetap sehingga
pada suatu saat bila ingin mengubah keputusan, yakni ingin mempunyai keturunan
lagi sudah tidak bisa dilakukan.
Penyebab kemandulan yang lain ialah
karena kecelakaan yang terjadi sehingga mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh
pada organ-organ reproduksi sepeti testis dan indung telur.
Kemandulan yang bersifat tetap dapat
juga karena diakibatkan oleh pengaruh obat-obatan atau pil anti hamil. Hal ini
dapat dimengerti karena memang secara esensi pil ini membuat seseorang menjadi
'mandul' sementara. Akan tetapi bila obat ini dikonsumsi tentu akan menimbulkan
reaksi yang berbeda pada kondisi tubuh yang berlainan. Karena prinsip obat apa
pun adalah hasil percobaan dari sampling. Keakuratannya tidak ada yang 100%.
Reaksi orang terhadap obat-obatan bila kondisi orang tersebut dalam keadaan
rata-rata tentu akan sesuai dengan kinerja obat tersebut, tetapi bila kondisi
orang tersebut sangat berbeda dari kondisi normal / rata-rata, tentu reaksinya
juga akan jauh menyimpang. Demikian juga dengan penggunaan pil anti hamil,
pada kebanyakan orang mungkin bekerja sesuai dengan keinginan, namun pada
orang tertentu mungkin akan membawa dampak yang agak berbeda. Sehingga ada
kemungkinan penyimpangan juga, bila pil-pil ini dipakai dalam jangka waktu yang
lama, pada kondisi tubuh yang kurang prima atau menyimpang dari rata-rata, maka
akan berakibat fatal, yakni pengeringan yang bersifat tetap. Misalnya selaput
lendir rahim yang dipengaruhi oleh pil ini menjadi berkeadaan tetap seperti
waktu menggunakan obat. Dan sulit dipulihkan ke dalam keadaan semula.
Minuman berakohol, merokok dan
kebiasaan buruk lainnya dapat juga mengakibatkan kemandulan. Ini bisa mengenai
pada orang wanita maupun pria. Alkohol bersifat panas dan membakar/merusak
jaringan organ internal tubuh. Dan dapat juga menyerang pada sel-sel sperma dan
testis, sehingga sel-sel sperma menjadi banyak yang mati. Maka sulit terjadi
pembuahan jika sel sperma banyak yang mati.
Penyakit tumor, penyakit-penyakit
kelamin, dan sebagainya sering juga mengakibatkan orang menjadi mandul. Seperti
tumor pada seputar rahim atau tuba fallopi. Tumor seperti ini akan menyumbat
jalan keluar sel telur, mungkin dengan operasi orang masih bisa ditolong.
Penyakit kelamin seperti keputihan, bila sampai menyerang pada rahim akan
sangat berbahaya, bila tidak mandul, maka sering berakibat buruk pada janin, ia
bisa menjadi cacat fisik.
Berdasarkan stastistik
di AS pasangan suami istri yang infertile mencapai 10% dan 40% dari jumlah
tersebut disebabkan oleh faktor dari pihak pria.
Faktor yang menyebabkan kemandulan pada pria antara lain :
Faktor yang menyebabkan kemandulan pada pria antara lain :
1.
Faktor Hormonial
Dalam proses
sprematogenesis diperlukan hormon-hormon tertentu, misalnya hormon
gonadotropin. Hormon tersebut harus dalam keseimbangan tertentu untuk
dapat mempengaruhi proses spermatogenesis secara normal.
Misalnya jika hormon FSH kurang dan hormon LH kadarnya tinggi, maka proses spermatogenesis akan berlangsung secara tidak sempurna. Jadi antara hormon ini perlu adanya keseimbangan.
Misalnya jika hormon FSH kurang dan hormon LH kadarnya tinggi, maka proses spermatogenesis akan berlangsung secara tidak sempurna. Jadi antara hormon ini perlu adanya keseimbangan.
2.
Faktor Anatomis
Ada
beberapa yang termasuk faktor anatomis sebagai penyebab terjadinya kemandulan, diantaranya:
- Kryptorchismus (kriptorkismus), yakni testis tidak turun seperti semestinya.
Ada kalanya tidak turun sebelah atau keduanya.
- Hpospadia,
yaitu lobang orifisium urethrae externa terdapat dibatang penis, sedangkan
yang normal terdapat pada ujung penis.
3.
Faktor Penyakit Tertentu
Banyak jenis
penyakit yang menimbulkan kemandulan pada seorang pria, antara lain adalah:
- Varikolel
- Diabetes Melitus
- Parotitis
- Penyakit - penyakit kelamin
- Varikolel
- Diabetes Melitus
- Parotitis
- Penyakit - penyakit kelamin
4.
Faktor-faktor Lain
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang menyebabkan kemandulan pada
seorang pria, misalnya:
a. Faktor
suhu, berpengaruh langsung terhadap proses spermatogenesis. Misalnya pada
pekerja-pekerja yang ditempatkan pada
tempat-tempat tertentu dengan suhu tinggi, dalam jangka waktu yang cukup lama.
b. Faktor
radiasi, ini terdapat pada orang-orang yang bekerja pada tempat-tempat yang
berhubungan secara langsung dengan radiasi. Misalnya, pegawai-pegawai yang
ditempatkan dibagian rontgen. Jika mereka kurang hati-hati dalam bekerja
seperti tidak memakai alat pengaman, maka besar kemungkinan akan terkena
radiasi.
Sumber :
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2152787-pengertian-dan-penyebab-impotensi/#ixzz2I7SERA3Fhttp://syadiashare.com/impotensi-cara-mengobati-impoten-dan-ejakulasi-dini.htmlhttp://www.geocities.ws/kbaklub/kemandulan.htmhttp://chalouiss.blogspot.com/2011/12/faktor-penyebab-kemandulan-pada-pria.html
No comments:
Post a Comment
Mohon maaf apabila terdapat komentar yang sesuai kriteria di bawah ini akan dihapus, demi kenyamanan bersama
1. Komentar berbau pornografi, sara, dan menyinggung.
2. Mencantumkan link hidup.
3. Mengandung SPAM.
4. Mempromosikan Iklan.
Terima kasih atas perhatiannya.